PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS ELEKTRONIK
PENGERTIAN ARSIP ELEKTRONIK
Arsip Elektronik atau
sering disebut juga arsip digital merupakan arsip yang sudah mengalami
perubahan bentuk fisik dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik. Proses
konversi arsip dari lembaran kertas menjadi lembaran elektronik disebut alih
media. Proses alih media menggunakan perangkat komputer yang dibantu dengan
perangkat scanner kecepatan tinggi. Hasil alih media arsip disimpan dalam
bentuk file-file yang secara fisik direkam dalam media elektronik seperti
Harddisk, CD, DVD dan lain-lain. Penyimpanan file-file ini dilengkapi dengan
Database yang akan membentuk suatu sistem arsip elektronik yang meliputi
fasilitas pengaturan, pengelompokan dan penamaan file-file hasil alih media.
Sedangkan keuntungan dari arsip elektronik adalah:
• Terdapatnya salinan arsip
dalam bentuk elektronik.
• Terjamin terekamnya informasi yang terkandung dalam
lembaran arsip.
• Kemudahan akses terhadap arsip elektronik
• Kecepatan
penyajian informasi yang terekam dalam arsip elektronik.
• Keamanan akses arsip
elektronik dari pihak yang tidak berkepentingan.
• Sebagai fasilitas backup
arsip-arsip vital. Sistem arsip elektronik merupakan otomasi dari sistem arsip
manual. Maka sistem arsip elektronik sangat tergantung dengan sistem arsip
manual, dengan kata lain sistem arsip elektronik tidak akan terbentuk tanpa ada
sistem arsip manual.
Menurut asalnya arsip
berasal dari bahasa yunani “archivum ”yang
artinya tempat untuk menyimpan. Sementara itu
tempat penyimpanan dokumen masa pemerintahan berada di Balai
Kota (archeon). Dengan demikian, arsip yang mengadopsi
istilah “archief ”dari bahasa Belanda yang ada kemiripan dengan bahasa
Yunani “achivum ”.yang mempunyai wayuh arti. Arsip disatu sisi berarti
warkat yang disimpan yang wujudnya dapat selembar surat, kuitansi, data
statistik, film, kaset, CD, dan sebagainya.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat belakangan ini di satu sisi mempunyai dampak positif terhadap kelancaran dan kemudahan bagi manusia dalam melaksanakan berbagai kegiatannya, tetapi di pihak lain perkembangan ini juga menimbulkan dampak khususnya di bidang kearsipan yang perlu segera diantisipasi. Perkembangan di bidang kearsipan dirasakan sangat lambat jika dikaitkan dengan perkembangan teknologi yang secara langsung ataupun tidak langsung menghasilkan arsip yang cenderung selalu berubah. Untuk itu para pengelola kearsipan hendaknya selalu tanggap dan mengikuti perkembangan tersebut dan sedapat mungkin agar dapat dimanfaatkan untuk kegiatan kearsipan.
Proses perkembangan teknologi akan berjalan terus melaju seakan tak mungkin terkejar, teknologi akan terus bergerak maju dengan produk-produk yang selalu up to date dengan perubahan generasi dari waktu ke waktu. Maka dampak perubahan itu sedemikan besar, sehingga produk-produk out of date tak sinkron produk terbaru, karena setiap produk baru dipastikan memiliki spesifikasi yang lain.
Seiring dengan kemajuan teknologi, dunia kearsipan yang selama ini hanya berkutat pada kertas-kertas lusuh dan berbau menyengat. Kini juga tak ketinggalan telah memanfaatka teknologi sebagai alat untuk mengolah, mengakses dan penyebaran serta pelestarian arsip. Arsip-arsip kuno yang memiliki nilai guna informasi sejarah dan mengandung keunikan yang sangat menarik sekarang telah disajikan dan diakses melalui media elektronik. Dengan memungkinkan pengaksesan yang lebih luas, diharapkan arsip merupakan barang bukti yang sekaligus mampu berbicara tentang fakta dan peristiwa sejarah dan mampu memberikan arti dan manfaat dalam kehidupan manusia. Sehingga arsip-arsip yang dulunya hanya dapat dilihat dan dibaca pada pusat-pusat arsip, kini dapat diakses secara online, dan bahkan layanannya telah mengarah pada sistem layanan otomasi.
Proses Penciptaan
Arsip Elektronik
Proses penciptaan arsip dapat dilakukan dengan 2
cara yaitu :
1). Penciptaan secara elektronik atau
otomasi.
Penciptaan secara elektronik atau otomasi
adalah menciptakan arsip elektronik dengan menggunakan alat yang bersifat
elektronik, seperti camera digital, perekam suara, perekam video dan khususnya
komputer.
2). Penciptaan arsip dengan cara transformasi
digital.
Proses penciptaan arsip dengan transformasi digital
sering disebut proses digitalisasi, dimana digitalisasi mempunyai arti secara
umum adalah proses penciptaan arsip elektronik dari arsip konvensional dengan
tujuan untuk melindungi arsip konvensional dari kerusakan secara fisik.
Proses ini memerlukan beberapa tahapan, yang
masing-masing tahap akan memiliki aturan-aturan yang harus dipatuhi, untuk
menjaga keotentikan arsip elektronik yang dihasilkan. Selain melalui beberapa
tahapan, proses penciptaan arsip elektronik memerlukan peralatan yang
handal dan ruang simpan yang besar.
Proses penciptaan arsip konvensional ke arsip
elektronik melalui beberapa tahapan berikut :
1). Tahap Pemilihan
Dalam tahap pemilihan ini perlu diperhatikan
beberapa hal antara lain : Waktu,. Kegunaan, Informasi dan penyelamatan.
Pemilihan berdasarkan waktu berarti arsip dipilih berdasarkan pada waktu
pengeloaan arsip. Pemilihan berdasarkan kegunaan, berarti arsip dipilih
berdasarkan seberapa tingkat penggunaan arsip, sering digunakan apa
tidak. Pemilihan berdasarkan informasi berarti pemilihan arsip dengan
mempertimbangkan isi kandungan informasi arsip. Dan pemilihan berdasar
penyelamatan berarti pemilihan dengan memperhatikan kondisi fisik arsip,
semakain buruk kondisi fisik arsip, semakin cepat untuk diselamatkan.
2). Tahap Pemindaian
Arsip setelah dipilih kemudian tahap berikutnya
dilakukan pemindaian arsip, pada prinsipnya pemindaian arsip hanya dapat
dilakukan satu kali saja, sehingga proses pemindaian dilakukan dengat cermat,
tepat dan dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan master arsip elektronik.
3). Tahap Penyesuaian
Nama file dari hasil proses pemindaian biasanya
berupa nama default pemberian mesin yaitu tergantung mesin pemindai yang
digunakan. Salah satu nama yang umum adalah “scanxxxxx” dengan “xxxxx” adalah
nomor urut pemindaian. Nama file tersebut tidak mencerminkan isi dari arsip.
Sehingga perlu dilakukan penyesuaian nama file dengan mengikuti jenis
arsip, fond arsip, nomor urut daftar, nomor urut arsip dan nomor urut lembar
arsip.
4). Tahap pendaftaran
Setelah arsip hasil pemindaian disesuikan
dengan arsip aslinya, maka baru dilakukan pendaftaran atau pembuatan
daftar. Dalam daftar yang dibuat dicantumkan informasi tentang nomor urut arsip
dan disesuaikan dengan daftar pertelaan arsip (DPA). Informasi tersebut
diperlukan untuk menjamin keaslian dari arsip elektronik yang dihasilkan dan
menjaga dari kemungkinan pemalsuan, karena salah satu ciri arsip yang baik
adalah asli dan autentik tercapai.
5) Tahap pembuatan berita acara
Dalam tahap ini adalah pembuatan berita acara proses
digitalisasi dari arsip konvensional kedalam arsip elektronik. Dalam
tahap ini mencantumkan penanggungjawab pelaksanaan dan legalisasi dari pejabat
yang berwenang, jenis perangkat keras yang digunakan detail dan jenis komputer
yang digunakan.
Sistem Penyimpanan dan Temu Balik Arsip
Elektronik
Dalam perkembangan pengelolaan arsip, para praktisi
kearsipan tentu saja sangat memahami akan pentingnya sebuah arsip. Bukan
hanya dilihat dari bentuk fisiknya saja, melainkan dari sisi informasi yang
terkandung dalam arsip tersebut. Hal ini yang memacu para praktisi kearsipan
untuk selalu mencari pola pengeloaan yang tepat dan efisien untuk dapat
mengelola arsip-arsip tersebut. Pengelolaan arsip bukan hanya terbatas pada
keamanan penyimpanan, namun juga mengarah pada manajemen penempatan, sehingga
akan mempermudah proses temu kembali arsip apabila suatu saat arsip dibutuhkan
oleh pengguna.
Saat ini para praktisi kearsipan telah banyak
beralih dari media penyimpanan yang bersifat konvensional berupa fisik (hard
copy) kedalam media elektronik (soft copy), hal ini dilakukan karena
pertimbangan efisiensi.
Menurut National Archives and Record Administration
(NASA) USA, Arsip elektronik merupakan arsip-arsip yang disimpan dan diolah di
dalam suatu format dimana hanya computer yang dapat memprosesnya, oleh karena
itu arsip elektronik seringkali dikatakan sebagai Machine Readable
Record.
Proses penyimpanan data secara sederhana adalah data
disimpan dengan didasarkan pada aplikasi dan jenis informasi. Suatu file data
bisa terdiri dari satu record atau lebih. Penyimpana file diatur dalam
direktori yang diciptakan dan diolah oleh sistem operasi. Direktori dapat
mempunyai funsi sebagai daftar isi untuk media yang bersangkutan.
Sistem penyimpanan arsip elektronik dapat dilakukan
dalam berbagai bentuk media penyimpanan, antara lain :
a). Media Magnetik (magnetic Media)
b). Disk Magnetik (magnetic disk)
c). Pita magnetik (magnetic tape)
d). Kaset (cassette)
e). Media optik ( Optical Media)
Media penyimpanan yang berkapasitas besar seperti
hard disk atau disk optic yang memiliki lebih dari satu gigabyte dapat
dibagi dalam sektor-sektor, sehingga dapat dipergunakan untuk aplikasi yang
berbeda. Berarti dalam satu media penyimpanan berbagai mecam informasi
dapat diproses sesuai dengan sistem aplikasinya. Pemberian label nama
file dalam arsip cukup penting didalam penyimpanan arsip elektronik. Format
label nama pada direktori atau nama file dan media penyimpanan sebaiknya
diberikan secara standar, jelas dan lengkap, hal ini penting sebagai tanda
identitas dari media penyimpanan seperti floppy disk, hard
disk dan sebagainya.
Pemberian nama label yang bersifat eksternal maupun
internal secara standar, terpadu dan konsisten akan memudahkan penemuan kembali
informasi. Guide indeks yang sesuai memungkinkan pengguna
untuk mengatur sistem pengindekan
Keuntungan
Arsip Elektronik
Dalam penyimpanan arsip secara elektronik akan
diperoleh beberapa keuntungan serta efisiensi, bila dibandingkan dengan sistem
penyimpanan arsip secara konvensional. Adapun keuntungan dari penyimpanan arsip
elektronik adalah[5] :
1. Penghematan investasi berupa
ruang kearsipan
Sebagaimana kita ketahui bersama, semakin
berkembangnya sebuah arsip, maka akan memerlukan rauang penyimpanan yang
semakin besar juga. Hal ini dapat diatasi atau diefisienkan dengan cara sistem
penyimpanan arsip dengan pengalihan media arsip konvensional kedalam media
arsip elektronik.
2. Penghematan investasi berupa
kertas, tinta cetak (printer & fotocopy)
Keunggulan utama dari sistem berbasis elektronik
adalah penyebarannya yang bersifat elektronik, tidak lagi memerlukan kertas dan
tinta, dan cukup dengan mengkopi pada disk atau media lainnya, walaupun pada
saat tertentu kertas tetap masih dibutuhkan.
3. Efisiensi waktu akses
Seperti telah kita ketahui bersama, metode
pengarsipan konvesional akan sangat sulit menemukan sebuah arsip yang terdapat
dalam ruang kearsipan, hal ini diperngaruhi oleh sistem penempatan yang
berpindah-pindah, arsip sering dipinjam, dan biasanya tidak dikembalikan pada
tempatnya, serta penyimpanan yang tidak terstruktur, berbeda dengan arsip
elektronik, sistem penyimpanan yang terstruktur memudahkan temu kembali arsip
semudah menginput kode arsip, sama halnya apabila kita melakukan pencarian
sebuah dokumen di komputer.
4. Pengematan SDM
Dalam sistem arsip konvensional tentunya banyak
melibatkan petugas kearsipan untuk mengelola dan melayani kebutuhan arsip, dan
hal ini belum menjamin kecepatan dan ketepatan dalam sistem pencarian arsip.
Berbeda dengan arsip elektronik, tentu saja dapat dilakukan penekanan kebutuhan
SDM, selain itu sistem temu kembali informasi tidak harus melibatkan SDM yang
banyak, namun akses informasi dapat dilakukan dengan cepat.
5. Memperkecil kemungkinan
kehancuran data
Dengan arsip elektronik kita akan mudah melakukan Back-up data,
sehingga kita akan mempunyai cadangan terhadap arsip-arsip penting yang dimiliki.
Hal ini untuk mencegah kehancuran arsip yang disebabkan oleh bencana seperti
banjir dan kebakaran.
Kelemahannya :
1. Adanya peluang untuk memanipulasi file (menciptakan, menyimpan,
memodifikasi, atau menghapus) dalam segala cara;
2. Kesulitan untuk berbagai file karena format file maupun ketersedian jaringan
maupun akses untuk berbagi file dengan yang lain;
3. Kemungkinan rusaknya file setiap saat tanpa adanya indikasi terlebih dahulu,
misalnya server terserang oleh virus atau terhapusnya data secara permanen
kerena tidak sengaja.
1. Adanya peluang untuk memanipulasi file (menciptakan, menyimpan,
memodifikasi, atau menghapus) dalam segala cara;
2. Kesulitan untuk berbagai file karena format file maupun ketersedian jaringan
maupun akses untuk berbagi file dengan yang lain;
3. Kemungkinan rusaknya file setiap saat tanpa adanya indikasi terlebih dahulu,
misalnya server terserang oleh virus atau terhapusnya data secara permanen
kerena tidak sengaja.
Kesimpulan
Informasi yang terdapat dalam arsip elektronik dapat
dengan mudah untuk diubah, dihapus dan dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Selain
itu usia atau daya tahan fisik arsip eletronik sangat terbatas, apabila semakin
sering digunakan arsip elektronik akan semakin cepat mengalami kerusakan. Dan
untuk pemeliharaan fisik arsip elektronik juga memerlukan cara penyimpanan yang
baik.
Disamping ada beberapa kesulitan dalam pengelolaan
arsip elektronik, juga terdapat beberapa keunggulan yang dapat diperoleh dari
pengelolaan arsip secara elektronik yang antara lain : menghemat space,
kapasitas simpan besar, akses informasi lebih cepat, menghemat SDM dan
memperkecil kehancuran data.
Bahan Bacaan
Sulistyo Basuki (2008). Manajemen Arsip
dinamis : Pengantar memahami dan mengelola informasi dan dokumen. Jakarta :
Gramedia
Muhammad Rosyid Budiman (2009). Dasar
Pengelolaan Arsip Elektronik. Yogyakarta : Badan Perpustakaan dan Arsip
Daerah.
Monika Nur Lastiyani (2008) Manajemen Arsip
Elektronik. www.bacaanonline.com/manajemen-arsip-elektronik-monika-nur-lastiyani,
diunduh pada tanggal 27 April 2011
Surya Pradana (2009) Keunggulan Pengelolaan
Arsip Elektronik. http://surya-pradhana.blogspot.com/2009/06/keunggulan-kearsipan-elektronik.html
diunduh pada tanggal :28April 2011
Syihabuddin Qalyubi dkk (2003) Dasar-dasar
ilmu perpustakaan dan informasi. Yogyakarta : IAIN Sunan Kalijaga
https://dian4nggraeni.wordpress.com/2013/01/04/pengertian-arsip-elektronik/
Biasakan menyunting dengan baik dan rapi..
BalasHapusArtikelnya sama dengan punya Anita Le Pua Reke..
tapi saya gak kerja sama sama anita bu saya cari sendiri
BalasHapustapi kalo gtu saya mau kirim artikel baru
BalasHapus